Selasa, 21 Februari 2012

Motivasi Menulis

http://kangarul.com
Harus diakui, kebijakan Dirjen Dikti tentang kelulusan program sarjana yang harus didahului penerbitan karya ilmiah pada jurnal imiah terkesan memberatkan. Namun, selama tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas karya ilmiah mahasiswa, hal itu tidaklah merugikan.
Bagaimanapun, kebijakan ini bernilai positif dan patut diapresiasi. Setidaknya, dengan adanya peraturan baru ini mahasiswa diharapkan dapat termotivasi untuk lebih giat belajar meneliti dan menulis.
Selama ini, mayoritas mahasiswa menulis hanya jika ada tugas pembuatan makalah. Itu pun terkadang masih digarap secara berkelompok. Ironisnya, masih ada juga yang tidak ikut berpartisipasi. Bagaimana tak rendah produktifitas karya ilmiah mahasiswa jika perilakunya seperti itu?
Namun, upaya untuk membudayakan tradisi meneliti dan menulis itu pun tak mudah dan butuh waktu lama. Apalagi kebijakan ini dibuat secara “instan” dan terkesan menekan.
Sungguh, ini membuat frustasi. Akan tetapi, harapan itu masih ada asalkan kebijakan ini diterapkan secara bertahab dimulai dari kampus yang sudah mumpuni lalu ke kampus lain. Alhasil, keringnya produktifitas karya ilmiah pasti akan teratasi.
*Tulisan ini pernah dimuat di kolom Argumentasi Kompas Kampus, Selasa, 21 Februari 2012.

1 komentar:

I Ketut Merta Mupu,SH. mengatakan...

saya setuju dengan pendapat anda .. meski tidak menulis di jurnal ilmiah , setidaknya kita menulis di blog maupun website, misalkan seperti yang saya kelola www.hukumhindu.or.id , www.kompasiana.com/mertamupu dan juga www.mertamupu.blogspot.com .. maaf numpang link . hehehe

Posting Komentar

 
;