Jumat, 03 Februari 2012

Menguak Signifikansi Relasi Budaya dengan Tekhnologi

http://2.bp.blogspot.com/

Di mana ada manusia di sana pasti hadir sebuah kebudayaan. Manusia dan budaya tidak dapat dipisahkan, keduanya merupakan satu kesatuan utuh yang saling mempengaruhi satu sama lain. Dengan hadirnya manusia di muka bumi ini maka terciptalah keberagaman rasa, cipta dan karya yang tertuang dalam sebuah sistem budaya.
Proses interaksi baik antara manusia dengan alam, Tuhan dan manusia itu sendiri, merupakan bentuk dari pondasi-pondasi dalam membangun karakter budaya. Pernyataan tersebut semakin mengokohkan bahwa tidak ada sebuah kebudayaan yang lahir dengan sendirinya tanpa ada titik singgung dengan kebudayan lain. Pembentukan karakter budaya yang berbasis pada tradisi-tradisi lokal memiliki arti penting untuk diperjuangkan dan dilestarikan sebagai wujud eksistensi dari sebuah identitas. Karena dengan budaya yang berkarakterlah suatu bangsa akan dikenal bercorak khas yang membedakannya dari budaya-budaya bangsa lain serta dihormati.
Kemajuan sains dan tekhnologi pada dasarnya tidak lepas dari kebudayaan, sebab  ketika melirik pada makna dari kebudayaan adalah sebuah cipta, karsa dan rasa yang dibentuk oleh manusia. Secara implisit pengertian tersebut menjadi titik tekan bahwa sains dan tekhnologi merupakan hasil dari produk-produk budaya. Maka dari itu, kemajuan sains dan tekhnologi bukanlah suatu hal yang berbeda dari budaya melainkan wajah baru dari sebuah perluasan makna kebudayaan.
Pernyataan di atas juga dipertegas oleh sosiolog B. S. Turner yang menyatakan bahwa kebudayaan dan media massa atau Information and Communication Technologies (ICT) memiliki relasi yang intens atau lebih tepatnya hubungan simbiosis mutualis, di mana antara keduanya saling memiliki ketergantungan yang termanifestasi atau diejawantahkan dalam sebuah kolaborasi yang sangat kuat.

Oleh karena itu, kepopuleran suatu kebudayaan sangat bergantung pada sistem-sistem sosial-budaya seperti halnya kemajuan dunia tekhnologi. Dunia tekhnologi tersebut nantinya akan menjadi barometer dalam melestarikan dan menjaga nilai-nilai budaya. Akan tetapi hal itu tidak serta merta diembankan pada kemajuan tekhnologi semata melainkan sumber daya manusianya (SDM) juga perlu dibimbing agar bisa memanfaatkan kemajuan tekhnologi secara efektif dan optimal.
Ketika tekhnologi digunakan sebagaimana fungsinya yang ingin mempermudah manusia dalam beraktifitas maupun mengakses pengetahuan lainnya, dimungkinkan akan meminimalisir terjadinya penggunaan sistem tekhnologi informasi secara membabi buta. Salah satu persoalan dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya yakni kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan, gagap tekhnologi (gaptek) dan rendahnya kualitas pendidikan masyarakat sehingga menjadikan kemajuan tekhnologi sebagai lahan untuk mereduksi nilai-nilai budaya.
Perlu diketahui bahwa sebuah bahasa itu menunjukkan eksistensi suatu bangsa, pendidikan bangsa dan budaya bangsa. Maka dari itu, marilah bersama-sama untuk memanfaatkan media tekhnologi informasi secara efektif dan optimal dalam rangka meningkatkan wawasan keilmuan dan pengetahuan anak-anak bangsa sebagai salah satu wujud kepedulian dalam mempertahankan dan melestarikan karakter nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, masyarakat dan seluruh element pemerintah memiliki peran penting dalam mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dengan cara mempromosikannya keluar lewat media internet atau media massa lainnya. Strategi tersebut diharapkan dapat menjadi filter terhadap masuknya budaya asing yang dapat mengancam ketahanan nasional lewat pencampuran budaya yang tidak sesuai dengan moral bangsa Indonesia.
*Tulisan ini pernah diikutsertakan dalam ajang essay beasiswa dataprint periode II 2011, alhamdulillah keterima.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;